Roller coaster adalah permainan yang menggunakan konsep fisika. Berikut akan dijelaskan beberapa teori fisika pada roller coaster :
Adapun konsep fisika yang digunakan antara lain;
- Energi Potensial (Ep)
- Bernilai maksimum di posisi puncak lintasan ( Ep = mgh ).
- Bernilai nol di posisi “lembah” (posisi terendah) lintasan ( Ep = 0 ).
- Energi potensial diubah menjadi energi kinetik ketika roller coaster bergerak menurun
- Energi Kinetik (Ek)
- Bernilai nol di posisi puncak lintasan ( Ek = 0 ).
- Bernilai maksimum jika berada di posisi “lembah” (posisi terendah) dari lintasan
- Energi kinetik di ubah menjadi energi potensial ketika roller coaster bergerak naik
- Energi Mekanik
Lintasan roller coaster sengaja di rancang seperti tetesan air mata yang terbalik. Karena jika lintasannya di rancang seperti tetesan air mata yang sesungguhnya atau lingkaran penuh maka saat kendaraan berada pada posisi terendah, maka bobot beban akan terasa enam kali lebih berat dari pada berat normalnya. Dan hal itu dapat menyebabkan pusing yang begitu dahsyat dan mengakibatkan pingsan. Tetapi jika lintasan di rancang seperti air mata terbalik, maka beban kendaraan saat berada di titik terendah akan terasa 3,7 lebih berat dari pada berat normalnya. Dan itu tidak akan menimbulkan pusing yang begitu dahsyat.Ketika roller coaster berada di titik terendah yaitu B maka;
EMb = EMc
Ekb + Epb = Ekc + Epc
1/2mv2b + mghb = 1/2mv2b + mghb
Energi Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan karena kita menganggap bahwa tidak ada gaya gesekan, maka Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik C dan seterusnya.
- Dinamika Roller Coster
- Gaya Gravitasi
- Kekekalan Energi
- Gaya Sentripetal
- Gaya Sentrifugal
Gaya sentrifugal yang dirasakan penumpang bukan hanya pada loop saja, tetapi juga pada setiap tikungan yang dibuat sepanjang lintasan. Ketika penumpang berbelok kekanan, penumpang akan terlempar ke kiri. Sebaliknya ketika berbelok ke kiri penumpang akan berbelok ke kanan. Orang akan terpental lebih keras jika berpegang erat‐erat pada batang pengaman, karena itu agar lebih nyaman banyak penumpang membiarkan tangan mereka bebas
Ketika roller coaster melaju turun (lihat kurva yang rendah), gaya berat akan searah dengan gaya sentrifugal, yang menyebabkan gaya keseluruhan bertambah (gaya yang searah akan dijumlahkan), sehingga anda seperti merasa tertekan ke bawah (G>1).
Sebaliknya ketika roller coaster melaju naik (lihat kurva yang tinggi), gaya berat akan berlawanan arah dengan gaya sentrifugal, sehingga gaya keseluruhan akan menjadi kecil (gaya yang searah akan dikurangi). Ini menyebabkan ada gaya yang seolah-olah menarik anda keatas (G<1).
Sumber :
Wiley,john dan sons,ic., 1987. Physics, 3nd edition. Jakarta: penerbit Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Roller_coaster
http://travel.detik.com/read/2014/04/10/073810/2550699/1382/2/begini-cerita-awal-mula-roller-coaster
https://www.facebook.com/DuniaFisikaAzizah/posts/319691761511806
http://sweetmaulida.blogspot.com/2014/12/aplikasi-fisika-pada-permainan-roller.html